Tuesday, January 23, 2007

Let's Read ...

SEPINTAS kita memandang, ini semua bertolak belakang dengan hati nurani dan akal manusia. Khususnya mereka yang beragama Islam. Namun kalau lebih ditelaah kembali dan diteliti, semuanya mengandung arti yang begitu dalam.
Kebahagian terletak dalam jiwa manusia. Setiap jiwa membutuhkan kebahagiaan dalam hidupnya. Dengan jiwa yang bahagia, keberhasilan dunia akan mudah diraih. Maka dari itu, buat apa selalu memikirkan kebahagian akhirat. Itu percuma, hanya khayalan belaka. Kita tak akan pernah merasakannya di dunia. Buat apa memikirkan surga. Kenikmatannya tidak pernah terdetik dalam hati manusia. Percuma, itu hanya lamunan.
Manusia hidup di dunia ini dengan segala usahanya untuk meraih kebahagiaan. Kenikmatannya selalu dirasakan, karena dia benar-benar nyata untuk kita. Bila ingin mendapatkan kenikmatannya, berteman baiklah selalu dengan dunia. Jangan pernah satu detikpun untuk melupakannya. Dengan demikian, ia akan mendekat. Dengan segala isi dunia yang ada, bercintalah selalu dengannya. Niscaya surga akan kau rasakan detik ini. Surga berada dalam jiwa manusia, bila kita selalu bercinta dengan dunia dengan baik. Hidup sekali hiduplah yang berarti.
Sekarang bukalah mata hatimu dengan sebaik-baiknya. Buka dan baca alam ini dengan baik. Sebagaimana ayat pertama diwahyukan kepada Rasulullah dalam surat al-Alaq: 1 yang artinya, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.” Kemudian disusul dengan ayat yang menerangkan tentang penciptaan manusia. Yang artinya, “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.” Inilah ayat tentang penciptaan manusia, agar kita selalu memikirkannya dengan baik. Bagaimana telinga bisa mendengar, kenapa mata bisa melihat, bagaimana pencernaan makanan manusia berjalan dengan aturannya. Subhanallah. Maha suci Allah yang tlah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya.
Banyak lagi ayat yang menerangkan tentang ciptaan Allah di muka bumi ini. Ini semua berawal dari firmanNya, “Iqra’ (bacalah).” Dan ayat ini telah diamalkan oleh sebagian negara yang penduduknya mayoritas non-Muslim, seperti di Jepang, contohnya. Coba kalau kita perhatikan, hampir 80 persen dari penduduk Jepang gemar membaca. Realisasi terhadap kemajuan negaranya adalah teknologi di abad modern ini semakin canggih. Ini disebabkan karena penduduk Jepang gemar membaca. Dari sini kita bisa melihat meskipun mereka tidak tahu bahwa ayat (Iqra) sudah termaktub dalam al-Qur’an, seakan-akan mereka talah membacanya dengan jelas. Dan inisiatif mereka agar penduduknya rajin membaca, ratusan buku sampai jutaan buku mereka jual dengan harga semurah-murahnya agar bisa terjangkau oleh semua golongan. Miskin maupun kaya mampu untuk membeli buku dan kemudian dibacanya.
Hal yang sama juga terjadi di India. Buku–buku dijual dengan harga semurah-murahnya. Begitu pula dengan biaya pendidikan yang ada di India, tidak membebankan biaya yang begitu mahal untuk penduduknya, termasuk untuk orang asing yang ingin belajar di India. Sehingga untuk masuk pendidikan tidaklah mahal dibanding dengan negara yang lainnya. Seperti negara kita Indonesia, untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, memelukan biaya yang sangat mahal.
Kenapa negara Jepang dan India misalnya, mereka memberikan banyak peluang untuk penduduknya agar biasa membeli buku-buku dengan mudah dan murah? Karena hasilnya kembali untuk negara itu sendiri, bisa mencetak generasi-generasi yang berpotensi dan berkwalitas. Renungilah ayat ini (Iqra). Dan tanamkanlah dalam hati. Niscaya alam ini akan terbuka untuk kita, dan dia akan mendekat kepada kita bersama surga yang selalu kita rindukan.
Ciptakanlah surga walau kita tidak dan belum pernah merasakannya. Bacalah selalu alam ini dengan menyebut lafadz “Allah,” maka kita akan merasakan surga datang dalam hati. Sebenarnya surga bukan apa-apa buat manusia, dibanding dengan memandang wajah Allah adalah kenikmatan yang tiada bandingnya. Jangan selalu memikirkan surga dan menginginkannya, karena dia pasti akan datang. Berhentilah menginginkannya (surga). Dan berlanjut pada kerinduan untuk bisa bertemu dengan Allah kelak suatu Hari nanti.[]

0 Comments:

Post a Comment

<< Home